Belum lama ini Twitter mengumumkan akan membantu para penggunanya untuk menerima peringatan khusus dari instansi pemerintah setempat ketika terjepit dalam keadaan darurat.
Caranya mudah, pengguna cukup melakukan pendaftaran melalui aplikasi micro blogging tersebut. Kemudian Twitter akan memberi umpan balik dengan mengirim pemberitahuan ke akun pengguna dan pesan teks (SMS).
Beberapa lembaga pemerintah yang sudah menyetujui keterlibatannya dalam program ini antara lain US Federal Emergency Management Agency (FEMA), Tokyo Disaster Prevention Service, dan World Health Organization (WHO).
Dilansir dari PCPro, Kamis (26/9/2013), program peringatan itu dimulai sejak satu tahun lalu setelah Twitter mampu menjelma menjadi media penyelamat bagi warga yang terdampar di peisir timur Amerika Serikat (AS) ketika badai Sandy memporak-porandakan hidupnya.
Tak hanya itu, Twitter juga memainkan peranan penting sebagai penyambung hidup korban Tsunami di Jepang pada 2011. Ya, berkat jejaring sosial berlogo burung biru itu berbagai bala bantuan untuk keberlangsungan hidup para korban berdatangan.
Program ini awalnya hanya tersedia di AS, Jepang, dan Korea yang rawan disinggahi berbagai bencana alam. Tetapi, melihat pentingnya program ini pemerintah bersama lembaga-lembaga yang terlibat pun berencana untuk memperluas ke negara-negara lain.
Seorang administrator FEMA, Craig Fugate mengatakan bahwa layanan ini mampu menjadi ujung tombak bagi penanggulangan bencana pada era smartphone masa kini.
“Hari ini kita memiliki media pemberitahuan dini dua arah, yaitu warga bisa diberi tahu tentang bahaya bencana secara real time atau melalui manajer darurat yang menerima umpan untuk segera memberi peringatan,” jelas Fugate.
Caranya mudah, pengguna cukup melakukan pendaftaran melalui aplikasi micro blogging tersebut. Kemudian Twitter akan memberi umpan balik dengan mengirim pemberitahuan ke akun pengguna dan pesan teks (SMS).
Beberapa lembaga pemerintah yang sudah menyetujui keterlibatannya dalam program ini antara lain US Federal Emergency Management Agency (FEMA), Tokyo Disaster Prevention Service, dan World Health Organization (WHO).
Dilansir dari PCPro, Kamis (26/9/2013), program peringatan itu dimulai sejak satu tahun lalu setelah Twitter mampu menjelma menjadi media penyelamat bagi warga yang terdampar di peisir timur Amerika Serikat (AS) ketika badai Sandy memporak-porandakan hidupnya.
Tak hanya itu, Twitter juga memainkan peranan penting sebagai penyambung hidup korban Tsunami di Jepang pada 2011. Ya, berkat jejaring sosial berlogo burung biru itu berbagai bala bantuan untuk keberlangsungan hidup para korban berdatangan.
Program ini awalnya hanya tersedia di AS, Jepang, dan Korea yang rawan disinggahi berbagai bencana alam. Tetapi, melihat pentingnya program ini pemerintah bersama lembaga-lembaga yang terlibat pun berencana untuk memperluas ke negara-negara lain.
Seorang administrator FEMA, Craig Fugate mengatakan bahwa layanan ini mampu menjadi ujung tombak bagi penanggulangan bencana pada era smartphone masa kini.
“Hari ini kita memiliki media pemberitahuan dini dua arah, yaitu warga bisa diberi tahu tentang bahaya bencana secara real time atau melalui manajer darurat yang menerima umpan untuk segera memberi peringatan,” jelas Fugate.
Twitter Kembangkan Sistem Peringatan Bencana
4/
5
Oleh
Bangk Bensap
Terimakasih sudah berkomentar dengan baik, sopan dan tidak mengandung spam di Bensap - Personal Blog Inspiration For E-learning, silahkan berkomentar sesuai artikel dan apabila ada artikel yang tidak bekerja silahkan berikan komentar di menu berikan masukkan.
Maaf, memasukkan link ke dalam komentar akan DIHAPUS.
Ttd : Beni Saputra